Rabu, 01 April 2015

Belajar dari Si Hitam Manis Buah Manggis



Pasti kita semua sudah tau buah manggis. Ada hal yang menarik dari manggis, yaitu kita bisa menebak isi manggis yang ada di dalamnya. Mengapa bisa demikian? Karena jumlah isi manggis sudah ditunjukkan dengan jumlah kulit yang nempel di bagian bawah (mirip pupil). Jika jumlahnya dua, pasti isi manggis jumlahnya juga dua. Dan tidak akan pernah selisih. Apalagi berbeda. Ini artinya pesan sebuah konsistensi. Konsisten antara tindakan dan ucapan. Isi hati dengan perbuatan tidak boleh berbeda.

Selain itu, buah manggis adalah contoh dari pesan sebuah hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallau ‘alaihi wa sallam bersabda:


«إِنَّ اللهَ لَا يَنْظُرُ إِلَى أَجْسَادِكُمْ، وَلَا إِلَى صُوَرِكُمْ، وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ»

"Sesungguhnya Allah tidak menilai kalian dari lahiriyah, akan tetapi Allah menilai isi hati kalian". [Sahih Muslim]



Dari hadits di atas kita dapat mengambil hikmahnya. biarpun rupanya jelek, kulitnya hitam, yang penting hatinya bersih. Seperti manggis yang walaupun kulitnya hitam dan keras tetapi dalamnya putih dan rasanya manis. Oleh karena itu, janganlah kita minder hanya karena kulit kita hitam, pendek, ikal, ataupun yang lainnya. Tetapi kita tetap harus menjaga penampilan kita sebagai seorang muslim/muslimah seperti style berpakaian kita ataupun tingkah laku kita. Karena, Penampilan adalah barometer isi hati seseorang. Jika hatinya beriman pada ajaran Islam, maka tingkah lakunya pun mencerminkan seorang muslim yang beriman. Dan jika hatinya cinta kepada Rasulullah, maka gaya hidupnya pun mengikuti tuntunan Rasulullah shallallau ‘alaihi wa sallam.



Semoga Bermanfaat :)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar