PEMBAHASAN
CIRI – CIRI MAKHLUK
HIDUP
A.
CIRI –
CIRI UMUM PADA MANUSIA
1)
Bernafas
Bernafas adalah proses mengambil oksigen
(O2) yang ada di udara dan mengeluarkannya kembali dalam bentuk karbondioksida (CO2). Oksigen (O2)
sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk proses metabolisme yang ada di dalam tubuh
sehingga dapat menghasilkan energi yang diperlukan oleh tubuh. Manusia bernafas
menggunakan paru – paru.
2)
Bergerak
Bergerak merupakan perubahan posisi, baik seluruh tubuh atau sebagian.
Hal ini disebabkan oleh adanya tanggapan terhadap rangsang. Gerak pada manusia
sudah jelas tampak terlihat. Misalnya berjalan, berlari, malompat dan
sebagainya. Untuk melakukan gerak tersebut manusia dibantu oleh alat gerak,
misalnya tangan dan kaki.
3)
Makan
Seluruh makhluk hidup membutuhkan makanan.
Makanan yang dimakan harus mengandung
zat-zat makanan yang dibutuhkan oleh tubuh.
Contohnya, karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral. Karbohidrat
sangat diperlukan tubuh untuk menghasilkan energi. Fungsi makan pada makhluk
hidup:
a. Menghasilkan energi ( tenaga )
a. Menghasilkan energi ( tenaga )
b. Pembangun tubuh ( pertumbuhan )
c. Mengganti sel - sel tubuh yang rusak
4)
Tumbuh dan Berkembang
Tumbuh adalah bertambahnya volume atau ukuran makhluk
hidup yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali lagi). Sedangkan
berkembang adalah proses perubahan menuju kedewasaan yang dipengaruhi oleh
hormon, nutrisi dan lingkungan.
Contohnya, setiap anak pasti akan tumbuh dewasa bagitu juga pola pikirnya
juga semakin dewasa.
5)
Berkembangbiak
Berkembangbiak atau reproduksi adalah kemampuan makhluk
hidup untuk memperoleh keturunan yang dapat mempertahankan kelestariannya agar
tidak punah.
6)
Adaptasi
Adaptasi adalah kemampuan
makhluk hidup untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan dan untuk
mempertahankan diri.
7)
Tanggap Terhadap rangsang
manusia mempunyai kepekaan
terhadap rangsang (iritabilitas). Manusia untuk iribalitas
menggunakan panca indera. Contohnya, jika debu yang masuk di kelopak mata pasti
dengan spontan kelopak mata akan menutup (berkedip).
8)
Ekskresi
Ekskresi adalah proses pengeluaran sisa-sisa
metabolisme tubuh. Dalam proses oksidasi makanan selain menghasilkan energi,
tubuh organisme juga menghasilkan zat sisa yang harus dikeluarkan dari tubuh.
Apabila zat sisa tersebut tidak dikeluarkan akan membahayakan tubuh. Contohnya,
ginjal mengeluarkan urine.
B.
CIRI –
CIRI UMUM PADA HEWAN
1)
Bernafas
Layaknya manusia, hewanpun juga bernafas. Yaitu mengambil oksigen (O2)
yang ada di udara dan mengeluarkannya kembali dalam bentuk karbondioksida (CO2).
Proses pernapasan hewan
berbeda-beda, bergantung pada tempat hidup dan
jenisnya. Misalnya hewan vertebrata di darat bernafas dengan paru-paru,
ikan bernafas dengan insang, cacing bernafas dengan kulit.
2)
Bergerak
Bergerak merupakan perubahan posisi, baik seluruh tubuh atau sebagian.
Hal ini disebabkan oleh adanya tanggapan terhadap rangsang. Gerak pada hewan
sudah jelas tampak terlihat. Misalnya, berlari, terbang dan lain sebagainya.
Untuk melakukan gerakan tersebut, hewan dibantu oleh alat gerak seperti kaki,
sayap, sirip dan lain sebagainya.
3)
Makan
Setiap makhluk hidup
memerlukan makanan. Hal ini bertujuan agar dapat mempertahankan
hidup, menghasilkan energi, dan pertumbuhan. Setiap hewan mempunyai cara yang
berbeda-beda dalam memperoleh makanan tergantung pada habitatnya masing –
masing. Begitu pula makanannya pun tergantung pada habitat masing – masing.
4)
Tumbuh
Tumbuh adalah bertambahnya volume atau ukuran
makhluk hidup yang bersifat irreversible (tidak dapat balik). Yang mulanya
kecil menjadi besar, itulah pertumbuhan.
5)
Berkembangbiak
Berkembang biak atau reproduksi adalah kemampuan
makhluk hidup untuk memperoleh keturunan. Perkembangbiakan ini berguna untuk
melestarikan jenisnya. Cara perkembangbiakan pada hewan dibagi menjadi
dua macam, yaitu secara generatif (kawin)
dan secara vegetatif (tak kawin). Pada
hewan tingkat tinggi umumnya berkembang
biak secara kawin, sedangkan pada hewan
tingkat rendah berkembang biak dengan
vegetatif (tak kawin).
a)
Perkembangbiakan hewan secara generatif dibagi
dalam tiga kategori yaitu:
·
Ovipar (bertelur). Embrio yang telah terbentuk
akan tumbuh menjadi individu yang baru (anak) diluar tubuh induk, yaitu
berkembang di dalam telur sebelum menetas menjadi individu yang baru. Contohnya
seperti ayam (unggas).
·
Vivipar (beranak). Embrio yang telah terbentuk
akan tumbuh menjadi individu baru di dalam rahim induk betina sampai siap untuk
dilahirkan. Hewan vivivar adalah hewan yang masuk dalam golongan Mamalia atau
hewan menyusui misalnya lumba-lumba, harimau, kucing, kambing, ikan paus, tikus
dan lain sebagainya.
·
Ovovivipar (bertelur dan melahirkan). Hewan yang
digolongkan sebagai hewan Ovovivivar adalah hewan yang proses pembuahannya
terjadi dalam tubuh induk betina. Hasil dari pembuahan ini kemudian membentuk
telur dan masih dalam rahim induk betina. Dan setelah janin tersebut sudah
terbentuk secara sempurna, maka telur siap untuk dikeluarkan dari dalam tubuh
induk betina. Telur tersebut kemudian langsung menetas begitu keluar dari tubuh
sang induk. Contoh hewan Ovovivivar adalah ikan Hiu, beberapa jenis kadal dan
beberapa jenis ular.
b)
Perkembangbiakan hewan secara vegetatif terjadi
pada hewan-hewan tidak bertulang belakang. Ada beberapa cara perkembangbiakan
vegetatif pada hewan misalnya dengan cara fragmentasi (fragmen=bagian) dan membentuk
tunas. Seperti Hydra yang membentuk
tunas baru.
6)
Adaptasi
Untuk dapat
bertahan hidup di lingkungannya, hewan harus
menyesuaikan diri dengan lingkungannya atau habitatnya.
Apabila hewan tersebut tidak bisa menyesuaikan
diri dengan lingkungannya maka akan mati
atau bisa harus berpindah ke lingkungan yang baru. Terdapat tiga macam adaptasi, yaitu:
·
Adaptasi morfologi, yaitu penyesuaian diri terhadap alat-alat
tubuhnya. Contoh: burung elang mempunyai kuku yang tajam untuk menerkam mangsa.
·
Adaptasi fisiologi, yaitu penyesuian diri terhadap lingkungan
dengan fungsi alat-alat tubuh. Contoh : Kotoran unta kering , tetapi urinenya
kental.
·
Adaptasi tingkah laku, yaitu penyesuaian diri terhadap lingkungan
dengan tingkah lakunya. Contoh: Bunglon mengubah warna tubuhnya, ikan paus
muncul ke permukan secara periodik.
7)
Tanggap Terhadap rangsang
Salah satu ciri
makhluk hidup adalah respons terhadap rangsangan.
Kemampuan makhluk hidup memberi tanggapan
terhadap rangsangan disebut iritabilitas. Misal, ketika fajar
menyingsing ayam akan berkokok.
8)
Ekskresi
Zat sisa dari proses produksi harus
dikeluarkan, jika tidak akan menimbulkan racun di dalam tubuh. Zat sisa yang
dikeluarkan bisa berupa cairan, gas ataupun zat padat. Contoh : ikan
mengeluarkan karbondioksida melalui insang.
C.
CIRI – CIRI UMUM TUMBUHAN
Dalam biologi,
tumbuhan merujuk pada organisme
yang termasuk ke dalam Regnum Plantae. Berikut ciri – ciri tumbuhan secara umum:
1)
Bernafas
Pernafasan pada tumbuhan hijau
pada hakikatnya adalah kebalikan dari proses fotosintesis. Proses fotosintesis
membentuk zat makanan dan melepaskan oksigen, sedang respirasi pada tumbuhan pada dasarnya
memerlukan oksigen, meski dalam keadaan tertentu, keberadaan okisigen tak lagi
dibutuhkan (terutama pada tumbuhan yang tak berklorofil). Tujuan respirasi
tumbuhan sama halnya dengan tujuan makhluk hidup lainnya. Respirasi dilakukan
untuk mendapatkan energi. Tumbuhan yang bernapas dengan sistem anaerob, akan
mendapatkan energi. Caranya dengan mengurai sejumlah bahan tertentu di tempat
mereka hidup. Sedangkan pada pernapasan aerob, akan dihasilkan karbon dioksida
juga uap air yang kemudian akan dikeluarkan melalui tubuh tumbuhan dengan
sistem difusi. Semua gas yang keluar dan masuk tersebut melewati stomata yang
terletak pada permukaan daun tumbuhan juga inti sel yang ada pada batang
tumbuhan. Pada kondisi tertentu, akar tanaman juga merupakan tempat keluar
masuknya gas. Terutama bagi tanaman yang tumbuh di rawa. sedangkan pada proses
pernafasan memerlukan oksigen untuk oksidasi atau untuk pembakaran zat makanan
sehingga diperoleh energi.
Tumbuhan akan melepas CO2
di malam hari dan menghisap O2. Oleh karena itu saat malam tanaman
diwajibkan di luar ruangan / kamar, krn CO2 akan terhisap oleh
manusia dan bisa membawa kematian.
Pernafasan pada tumbuhan dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
·
Pernafasan pada tumbuhan tingkat tinggi adalah pernafasan
aerob, yaitu pernafasan yang
memerlukan oksigen (O2) dari lingkungan luar. Pada tumbuhan tingkat
tinggi, alat pernafasan terdapat pada akar, batang, dan daun, pertukaran gas
terjadi melalui setomata atau mulut daun dan lentisel. Stomata merupakan
celah-celah yang sangat kecil pada permukaan daun. Membuka dan menutupnya
stomata dipengaruhi oleh kadar air dari sel-sel yang terdekat dengan stomata
disebut sel penjaga. Sedangkan lentisel adalah celah-celah pada jaringan gabus,
yang terdapat pada pada kulit batang tumbuhan yang sudah tua. Fungsinya sebagai
alat pertukaran gas. Pada batang yang masih muda, susunannya masih renggang
sehingga digunakan untuk menyimpan udara. Pada batang yang sudah tua, hanya
terjadi melalui lentisel pada batang. Pada akar, bagian yang berfungsi sebagai
alat pernafasan adalah bagian ujung akar yang masih terdapat bulu-bulu akar.
Melalui akar-akar ini, oksigen akan masuk ke bagian yang lebih dalam dengan
adanya proses pernafasan melalui akar. Beberapa jenis tumbuhan memiliki
alat bantu pernafasan. Seperti tumbuhan bakau yang hidup di daerah rawa
memiliki akar yang mencuat kepermukaan. Akar ini berfungsi untuk mengambil
oksigen dan mencengkaram tanah yang berlumpur agar batang tetap kokoh. Selain
itu anggerek memiliki akar nafas yang berfungsi mengambil oksigen dari udara.
·
Pernapasan pada tumbuhan tingkat rendah bisa
terjadi dengan dua cara yakni aerob dan juga anaerob. Respirasi anaerob yang
biasanya disebut juga dengan fermentasi yakni suatu proses pengubahan suatu
senyawa utama menjadi senyawa lanjutan dengan menggunakan bantuan enzim. Proses
ini bisa kita jumpai pada pembentukan alhokol yang awalnya merupakan glukosa. Respirasi pada tumbuhan tak sempurna
ini juga bisa dijumpai pada pembentukan tempe.
2) Gerak
Gerak pada tumbuhan sangat terbatas, sehingga dinamakan gerak pasif. Gerak
pada tumbuhan dibedakan menjadi dua, yaitu :
a)
Gerak Endonom/Autonom
Gerak endonom
adalah gerakan pada tumbuhan yang diakibatkan oleh rangsangan yang berasal dari
dalam tumbuhan itu sendiri.
Gerak endonom
ada 2 yaitu :
·
Endonom nutasi yang merupakan
gerakan spontan (gerak aliran sitoplasma pada tanaman air Hydrilla
verticillata).
·
Endonom higroskopis yaitu akibat
kadar air yang rendah. Contoh : pecah kacang polong-polongan saat kering).
Gerak higroskopis juga terjadi pada membukanya kotak spora (sporangium)
tumbuhan paku (Pteridophyta) dan tumbuhan lumut (Bryophyta).
b)
Gerak Etionom / Gerak Esionom
Gerak etinom adalah gerakan pada tumbuhan yang disebabkan oleh rangsangan
yang berasal dari luar tumbuhan tersebut. Gerak etionom dibagi menjadi beberapa
jenis yaitu tropisme, taksis, dan nasti.
1.
Tropisme
Tropisme adalah gerakan tumbuhan yang arah geraknya dipengaruhi oleh arah
datangnya rangsang. Berdasarkamn jenis ransangan yang diterima, tropisme dibagi
menjadi beberapa kelompok, yaitu:
·
Fototropisme
Fototropisme adalah gerak bagian tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang
cahaya. Apabila gerak tumbuhan tersebut menuju kearah cahaya, berarti tumbuhan
tersebut melakukan gerak fototropisme positif. Apabila gerakan tumbuhan ini
menjauhi arah cahaya, maka disebut fototropisme negatif. Contoh gerak
fototropisme positif adalah tanaman biji-bijian yang sedang tumbuh tunas.
·
Geotropisme
Geotropisme adalah gerakan bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi (gaya
tarik) bumi. Apabila arah pertumbuhan tersebut ke atas, maka termasuk
geotropisme negatif. Akan tetapi, apabila arah pertumbuhan menuju kebawah
berarti termasuk gerak geotropisme positif. Contoh geotropisme positif adalah
pertumbuhan akar yang selalu menuju kebawah atau kedalam tanah.
·
Hidrotropisme
Hidrotropisme adalah gerak bagian tumbuhan menuju kearah yang basah atau
berair. Arah pertumbuhan menuju tempat yang berair disebut gerak hidrotropisme
positif. Apabila arah pertumbuhan tanaman menjauhi tempat yang berair disebut
gerakan hidrotropisme negatif. Contoh hidrotropisme positif adalah arah
pertumbuhan ujung akar didalam tanah yang selalu menuju ketempat yang
mengandung air.
·
Tigmotropisme
Tigmotropisme adalah gerak tumbuhan dari bagian tumbuhan akibat
persinggungan. Contohnya seperti sulur markisa dan batang mentimun yang
membelit tanaman lain.
2.
Taksis
Tumbuhan umumnya hanya mampu melalukan gerak pada sebagian anggota
tubuhnya, misalnya akar yang mendekati air atau pucuk yang mendekati cahaya.
Namun, pada tumbuhan tingkat rendah mampu melakukan gerak berpindah tempat.
Seluruh tubuhnya berpindah. Misalnya, tumbuhan euglena dan bakteri besi. Gerak
seluruh tubuh tumbuhan yang disebabkan oleh datangnya rangsang disebut gerak
taksis.
Berdasarkan rangsang penyebabnya, taksis dibedakan menjadi fototaksis dan
kemotaktis.
a). Fototaksis
merupakan gerak seluruh tubuh
tumbuhan yang disebabkan oleh rangsang cahaya. Misalnya gerakan euglena yang selalu mendekati cahaya.
b). Kemotaksis
Kemotaksis adalah gerak taksis yang disebabkan
oleh rangsang berupa zat kimia. Contohnya Spermatozoid pada Arkegonium
lumut-lumutan dan paku-pakuan yang bergerak karena tertarik oleh zat gula atau
protein.
3.
Nasti
Gerak nasti adalah gerak pada tumbuhan yang arah geraknya tidak dipengaruhi
oleh arah datangnya rangsang. Sama halnya dengan gerak tropisme, gerak nasti juga
dipengaruhi oleh rangsang dari luar seperti cahaya, suhu, sentuhan/singgungan,
bahan kimia, serta kondisi gelap.
Macam – macam gerak nasti:
·
Fotonasti
Fotonasti adalah gerak nasti yang
dipengaruhi oleh rangsang berupa cahaya. Contoh fotonasti adalah gerak mekarnya
bunga pukul empat (Mirabilis jalapa)
pada sore hari.
·
Thermonasti
Thermonasti adalah gerak nasti yang
dipengaruhi rangsang berupa suhu. Contohnya mekarnya bunga tulip pada suhu
tertentu.
·
Niktinasti
Niktinasti adalah gerak nasti karena
kondisi gelap. Contohnya gerak menutupnya daun majemuk (lamtoro, turi) karena
cahaya gelap.
·
Seismonasti
Seismonasti adalah gerak nasti karena pengaruh rangsang berupa sentuhan.
Contoh: Tanaman Venus Flytrap, si tumbuhan penjerat serangga sebagai
sumber nutrisi tumbuhan ini akan bergerak menutup jika ada serangga macam
belalang, semut, laba-laba yang masuk atau hinggap menyentuh rambut - rambut
sensor halus di permukaan daun si venus ini dia akan mengaktifkan reflek daun
dan menutup katup daunnya.
·
Kemonasti
Kemonasti adalah gerak nasti karena pengaruh rangsang berupa zat kimia.
Contohnya adalah membukanya mulut daun (stomata) pada siang hari karena adanya
karbondioksida.
·
Nasti kompleks
Nasti kompleks adalah gerak nasti yang dipengaruhi lebih dari satu macam
rangsang. Contohnya gerak membuka dan menutupnya mulut daun (stomata) karena
cahaya matahari, zat kimia, air dan suhu.
3)
Makan
Tumbuhan mempunyai klorofil. Dengan adanya klorofil
inilah tumbuhan dapat membuat makanannya sendiri (autotrof). Proses membuat makanan ini disebut proses fotosintesis.
Foto artinya cahaya, sintesis artinya pembentukan.
Jadi, fotosintesis adalah proses pembentukan makanan pada tumbuhan yang
memiliki klorofil dengan bantuan cahaya matahari. Selain dibantu dengan cahaya
matahari dan klorofil, tumbuhan juga memerlukan zat hara/mineral, karbondioksida
dan air.
Air diperoleh tumbuhan dari dalam tanah yang diserap oleh tumbuhan
melalui akar. Setelah itu, air disalurkan ke daun melalui pembuluh angkut
(xilem). Gas karbondioksida diperoleh dari udara yang masuk ke mulut daun
(stomata). Sedangkan cahaya/sinar matahari diserap oleh zat hijau daun
(klorofil). Klorofil berfungsi menyerap cahaya matahari untuk memasak makanan.
Klorofil terdapat pada kloroplas di dalam sel-sel daun. Tumbuhan membuat
makanannya di dalam kloroplas. Energi dari sinar matahari digunakan untuk
mengubah karbondioksida dan air menjadi glukosa dan oskigen. Proses
fotosintesis hanya berlangsung pada siang hari karena proses ini memerlukan
cahaya matahari.
Hasil fotosintesis adalah:
a)
Oksigen
merupakan hasil fotosintesis yang dikeluarkan oleh tumbuhan melalui mulut daun
(stomata) dan digunakan oleh manusia dan hewan pada proses pernapasan. Oleh karena
itu, apabila pada siang hari duduk di bawah pohon yang daunnya hijau dan
ridandang, akan merasakan sejuk karena banyak menghirup oksigen hasil
fotosintesis.
b)
Glukosa
(karbohidrat) yang merupakan zat makanan yang akan diedarkan ke seluruh tubuh
melalui pembuluh tapis. Pada tumbuhan, glukosa ini digunakan untuk tumbuh,
berkembang biak, dan sebagian disimpan sebagai timbunan makanan. Cadangan atau
timbunan makanan ini dapat dimanfaatkan oleh makhluk hidup lainnya, seperti
hewan dan manusia sebagai sumber makanan.
Proses atau Reaksi fotosintesis ada dua
1. Reaksi terang
Berlangsung di dalam membran tilakoid di grana. Grana adalah
struktur bentukan membran tilakoid yang terbentuk dalam stroma, yaitu salah
satu ruangan dalam kloroplas. Di dalam grana
terdapat klorofil, yaitu pigmen yang berperan dalam fotosintesis. Reaksi terang
di sebut juga fotolisis karena proses penyerapan energi cahaya dan penguraian
molekul air menjadi oksigen dan hidrogen.
2. Reaksi
gelap
Berlangsung di
dalam stroma. Reaksi yang membentuk gula dari bahan dasar CO2 yang
diperoleh dari udara dan energi yang diperoleh dari reaksi terang.
Tidak
membutuhkan cahaya matahari, tetapi tidak dapat berlangsung jika belum terjadi
siklus terang karena energi yang dipakai berasal dari reaksi terang.
Ada dua macam
siklus, yaitu siklus Calin-Benson dan siklus hatch-Slack. Pada siklus
Calin-Benson, tumbuhan menghasilkan senyawa dengan jumlah atom karbon tiga,
yaitu senyawa 3-fosfogliserat. Siklus ini dibantu oleh enzim rubisco. Pada
siklus hatch-Slack, tumbuhan menghasilkan senyawa dengan jumlah atom karbon
empat. Enzim yang berperan adalah phosphoenolpyruvate carboxylase.
produk akhir
siklus gelap diperoleh glukosa yang dipakai tumbuhan untuk aktivitasnya atau
disimpan sebagai cadangan energi.
Tumbuhan menyimpan makanan di
tempat yang berbeda. Berdasarkan tempat menyimpan cadangan makanannya, tumbuhan
dikelompokkan menjadi empat yaitu:
a)
Tumbuhan
yang menyimpan cadangan makanan di dalam umbi. Misalnya, kentang, singkong, dan
ubi jalar.
b)
Tumbuhan
yang menyimpan cadangan makanannya di dalam buah. Misalnya, apel, pepaya,
mangga, jeruk, dan pisang.
c)
Tumbuhan
yang menyimpan cadangan makanannya di dalam biji. Misalnya, kacang tanah,
kacang hijau, dan jenis kacang-kacangan lainnya.
d)
Tumbuhan
yang menyimpan cadangan makanan di dalam batang. Misalnya, tebu dan sagu.
Daun, batang, buah, biji, dan umbi merupakan
bagian dari tumbuhan yang digunakan sebagai sumber makanan bagi manusia dan
hewan. Proses pembuatan makanan disebut asimilasi karbon. Disebut demikian,
karena pada peristiwa tersebut tumbuhan menggunakan zat karbon yang berasal
dari karbon dioksida. Tumbuhan mengambilnya dari udara. Karbon dioksida
dihasilkan manusia dan hewan. Tumbuhan juga menghasilkan CO2 pada
saat pernapasan.
Bagian tumbuhan yang bisa dimanfaatkan sebagai
bahan makanan, baik yang langsung dimakan ataupun dimasak terlebih dahulu
adalah akar, batang, daun, buah, bunga, dan biji.
1) Akar
Tumbuhan yang akarnya dimanfaatkan sebagai,
a. Bahan makanan, antara lain singkong,
wortel, bengkoang, dan lobak.
b. Bahan obat-obatan, antara lain akar
ginseng, akar alang-alang
2) Batang
Tumbuhan yang batangnya dimanfaatkan
sebagai,
a. Bahan makanan, antara lain tebu, sagu,
dan enau.
b. Bumbu
masak atau obat antara lain jahe, kunyit, lengkuas.
c. Bahan bangunan antara lain pohon jati,
kelapa, meranti, mahoni.
3) Daun
Tumbuhan yang daunnya dimanfaatkan untuk;
a. Bahan makanan, antara lain bayam,
kangkung, sawi
b. Obat-obatan antara lain, daun pepaya,
daun seledri
c. Bahan penyedap masakan, antara lain daun
kemangi, panda
4) Buah
Tumbuhan yang buahnya dapat dimanfaatkan
sebagai;
a. Bahan makanan adalah jeruk, apel,
pepaya, dan jenis buah-buahan lainnya.
b. Obat-obatan, antara lain jeruk nipis,
buah pare.
5) Bunga
Tumbuhan yang bunganya dapat dimanfaatkan
sebagai
a. Bahan makanan adalah kol, kubis, dan
bawang
b. Keindahan, antara lain anggrek, sedap
malam
c. Wangi-wangian, antara lain bunga melati,
bunga mawar
d. Obat-obatan, antara lain cengkeh
6) Biji
Tumbuhan yang bijinya dapat dimanfaatkan
sebagai
a. Bahan makanan adalah beras, gandum,
jagung, dan kacang-kacangan
b. Bumbu masak, antara lain pada dan lada
4)
Berkembangbiak
Perkembangbiakan pada tumbuhan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
a)
Perkembangbiakan
Vegetatif
Perkembangbiakan vegetatif atau disebut aseksual, pada tumbuhan dapat
terjadi secara alami maupun buatan yaitu dilakukan oleh manusia.
1.
Perkembangbiakan Vegetatif Alami
Perkembangbiakan vegetatif alami adalah perkembangbiakan tumbuhan secara
tak kawin tanpa campur tangan manusia. Contohnya adalah sebagai berikut.
·
Spora
vegetatif, merupakan sel yang berubah fungsi menjadi alat perkembangbiakan.
Terdapat pada tumbuhan paku, lumut, dan jamur. Spora terbentuk di dalam kotak
spora (sporangium). Apabila kotak spora pecah dan spora jatuh di tempat yang
sesuai, maka akan tumbuh menjadi individu baru.
·
Umbi
batang, adalah batang yang berada di dalam tanah yang berfungsi sebagai
tempat menyimpan cadangan makanan. Perbedaan umbi batang dengan umbi akar
adalah umbi batang mempunyai mata tunas, sedangkan umbi akar tidak. Contoh umbi
batang adalah kentang, dahlia, dan gadung.
·
Umbi
lapis, merupakan modifikasi dari batang dan daun, yaitu pelepah daun yang
bertumpuk dan berlapis-lapis, mengalami penebalan, lunak, dan berdaging.
Contohnya adalah umbi lapis bawang merah
·
Rhizoma
atau akar tinggal, merupakan batang yang tumbuh mendatar di bawah permukaan
tanah. Rhizoma menyerupai akar tetapi berbuku-buku seperti batang. Pada
ujungnya terdapat kuncup, pada setiap buku terdapat daun yang berubah bentuk
menjadi sisik, dan pada setiap ketiak sisik terdapat mata tunas. Contohnya pada
lengkuas, kunyit, bunga tasbih, dan jahe.
·
Geragih
atau stolon, merupakan batang yang
menjalar di atas tanah. Biasanya jarak antar bukunya berjauhan. Contohnya
tumbuhan yang berkembang biak dengan geragih adalah pegagan, rumput teki, dan
arbei.
·
Tunas,
umumnya tumbuh dari ruas-ruas batang dan dapat menjadi tanaman baru.
Perkembangbiakan dengan tunas dijumpai pada beberapa jenis tumbuhan seperti
pisang, bambu, dan tebu. Tunas yang tumbuh dari organ selain batang disebut
tunas adventif,
contohnya adalah tunas akar pada sukun dan cemara dan tunas daun pada cocor bebek
contohnya adalah tunas akar pada sukun dan cemara dan tunas daun pada cocor bebek
2.
Perkembangbiakan Vegetatif Buatan
Perkembangbiakan vegetatif buatan dilakukan dengan bantuan manusia.
Biasanya dilakukan untuk mempercepat waktu panen dan memperoleh keturunan yang
sifatnya sama persis dengan induknya. Contoh perkembangbiakan secara vegetatif
buatan adalah sebagai berikut.
a). Stek, dilakukan dengan memotong bagian
tubuh tumbuhan dan kemudian menanamnya. Dari potongan tersebut diharapkan dapat
tumbuh menjadi individu baru. Berdasarkan asal organ tubuhnya, stek dibedakan
menjadi stek batang dan stek daun. Cara membuat stek batang yaitu dengan
memotong bagian-bagian batang menjadi potongan-potongan pendek. Stek batang
banyak dilakukan untuk memperbanyak tebu dan singkong. Stek daun berasal dari
daun yang dipotong potong lalu ditanam. Contoh tanaman hias yang dapat
diperbanyak dengan stek daun adalah Begonia sp.
b). Menempel (okulasi), yaitu menggabungkan
dua tanaman sejenis yang berbeda sifatnya sehingga dihasilkan tanaman baru.
Tujuannya untuk mendapatkan tanaman dengan produksi tinggi.
c). Menyambung, yaitu menggabungkan batang
dengan ranting dari tanaman sejenis untuk mendapatkan tanaman baru. Sebagai
batang bawah dipilih tanaman yang sistem perakaran dan pertumbuhannya bagus.
Sedangkan batang atas diambil dari batang/cabang tanaman yang sudah diketahui
kualitas buah atau bunga yangdihasilkannya. Perhatikan cara menyambung berikut
ini
d). Mencangkok, dilakukan dengan cara
menyayat dan membuang kulit kayu batang/cabang dan menutupnya dengan tanah.
Sayatan yang dilakukan harus sampai menghilangkan bagian kambium. Setelah
beberapa waktu, dari bagian kambium di atas sayatan muncul akar. Tanaman yang
biasa dicangkok misalnya jambu biji, mangga, dan jeruk.
e). Merunduk, dilakukan dengan cara
membengkokkan atau melengkungkan sebagian cabang tanaman hingga menyentuh
tanah. Pada bagian yang menyen-tuh tanah itu akan tumbuh akar. Untuk merangsang
keluarnya akar, kamu dapat menimbun cabang itu dengan tanah. Merunduk sering
dilakukan untuk memperbanyak apel, alamanda, dan bunga kertas.
b)
Perkembangbiakan
Generatif
Perkembangbiakan generatif pada tumbuhan diawali dengan penyerbukan
(polinasi) yang diikuti dengan pembuahan (fertilisasi). Perkembangbiakan ini
melibatkan penyatuan gamet jantan dan betina. Gamet pada tumbuhan dihasilkan pada
organ bunga. Jadi bunga merupakan alat perkem-bangbiakkan generatif pada
tumbuhan berbiji.
Berdasarkan keberadaan alat kelamin, bunga dapat dibedakan menjadi bunga
sempurna dan bunga tidak sempurna. Bunga sempurna adalah bunga yang memiliki
alat kelamin jantan (benang sari) dan alat kelamin betina (putik). Bunga tidak
sempurna adalah bunga yang hanya memiliki salah satu alat kelamin, yaitu putik
saja atau benang sari saja. Bunga yang memiliki benang sari saja disebut bunga
jantan dan bunga yang hanya memiliki putik saja disebut bunga betina. Sedangkan
bunga mandul atau tidak berkelamin adalah bunga yang tidak memiliki benang sari
maupun putik.
Peristiwa jatuhnya serbuk sari
di kepala putik disebut penyerbukan atau persarian. Serbuk sari dapat berasal
dari satu bunga dan dapat pula berasal dari bunga yang lain, bahkan berasal
dari tumbuhan berbeda. Berdasarkan asal serbuk sari dan putik maka penyerbukan
dapat dibedakan menjadi beberapa macam.
·
Penyerbukan
sendiri (autogami), yaitu
penyerbukan yang terjadi apabila serbuk sari dan putik berasal dari satu bunga.
Bunga yang melakukan autogami memiliki struktur yang khas sifatnya, yaitu
sekalipun bunga sudah mekar, putiknya tetap terlindungi oleh bagian-bagian
bunga lainnya sampai terjadinya penyerbukan sendiri.
·
Penyerbukan
tetangga (geitonogami), yaitu
penyerbukan yang terjadi oleh serbuk sari yang berasal dari bunga lain tapi
masih dalam satu pohon. Hal ini dapat terjadi karena bunga tidak memiliki
struktur yang khas dan masa kematangan bunga jantan dan betina yang tidak
bersamaan.
·
Penyerbukan
silang (alogami), yaitu
penyerbukan yang terjadi oleh serbuk sari yang berasal dari tumbuhan lain yang
sejenis. Apabila serbuk sari berasal dari bunga lain yang tumbuhannya tidak
sejenis dinamakan penyerbukan bastar. Pada penyerbukan silang proses
penyerbukan dapat dibantu oleh angin, air, ataupun hewan seperti serangga dan
bisa juga dengan bantuan manusia.
5)
Tumbuh dan berkembang
Pada tanaman, pertumbuhan dimulai dari proses perkecambahan biji.
Perkecambahan dapat terjadi apabila kandungan air dalam biji semakin tinggi
karena masuknya air ke dalam biji melalui proses imbibisi. Apabila proses
imbibisi sudah optimal, dimulailah perkecambahan. Struktur yang pertama muncul,
yang menyobek selaput biji adalah radikula yang
merupakan calon akar primer. Radikula adalah bagian dari hipokotil. Pada bagian ujung sebelah atas
terdapat epikotil
(calon batang). Berdasar letak kotiledonnya, ada dua
jenis perkecambahan yaitu tipe epigeal,
dan tipe hipogeal.
Biji yang sudah berkecambah akan segera diikuti oleh pertumbuhan primer
karena pada pucuk dan ujung akar terdapat jaringan yang bersifat meristematik
(selalu membelah). Pemanjangan ujung akar dan ujung batang tersebut disebut pertumbuhan primer.
Pada tumbuhan dikotil terdapat jaringan kambium yang merupakan meristem sekunder akan
menyebabkan terjadinya pertumbuhan sekunder (membesar).
Kambium akan membelah ke arah luar membentuk kulit kayu (floem),
dan membelah ke arah dalam membentuk kayu (xilem).
Pada monokotil tidak terdapat kambium sehingga hanya mengalami pertumbuhan
primer saja. Pertumbuhan primer dan sekunder berlangsung terus menerus selama
tumbuhan tersebut hidup.
Pertumbuhan pada tumbuhan dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu:
a)
Faktor
luar
Faktor luar adalah materi atau hal-hal yang terdapat diluar tanaman yang
berdampak pada tanaman itu, baik secara langsung ataupun tidak langsung.
Termasuk ke dalam faktor luar adalah cahaya, temperatur, air, garam-garam
mineral, iklim, gravitasi bumi, dan lain-lain.
b)
Faktor dalam
Selain faktor genetik, yang termasuk
faktor-faktor dalam adalah hormon-hormon yang terlibat dalam
pertumbuhan tanaman. Hormon merupakan substansi yang dihasilkan oleh tumbuhan,
biasanya dalam jumlah yang sangat sedikit yang berfungsi secara fisiologis
mengendalikan arah dan kecepatan tumbuh bagian-bagian dari tumbuhan.
Berikut ini adalah macam-macam hormon pada tumbuhan beserta fungsinya:
1.
Auksin: berfungsi merangsang pertumbuhan akar,
batang, bunga, buah, perkecambahan, dan membengkokkan batang.
2.
Sitokinin: berfungsi merangsang pembelahan sel,
pertumbuhan akar, tunas, bunga, buah, dan menghambat penuaan.
3.
Giberelin: berfungsi merangsang pertumbuhan
daun, bungan, buah, pemanjangan batang, serta perkecambahan biji dan tunas.
4.
Asam abisat: berfungsi menghambat pertumbuhan
sel, menunda pertumbuhan dan membantu dormansi.
5.
Gas etilen: berfungsi mempercepat pematangan
buah, penebalan batang. Kombinasi gas etilen dengan auksin atau geberelin dapat
memacu pembungaan.
6.
Asam traumatin: berfungsi merangsang regenerasi
sel di bagian tumbuhan yang luka.
7.
Kalin: berfungsi merangsang pembentukan organ
tumbuhan, misalnya akar (rizokalin), batang (kaulokaln), daun (filokalin), dan
bungan (antokalin/florigen).
6)
Adaptasi
Adaptasi adalah
kemampuan menyesuaikan diri terhadap lingkungan sekitar.
Berdasarkan kemampuan beradaptasinya
tumbuhan dibedakan menjadi :
a)
Hidrofit
Tumbuhan hidrofit
adalah tumbuhan yang hidup di air. Adaptasi morfologi yang dilakukan
antara lain memiliki rongga udara di antara sel-sel tubuhnya sehingga
dapat mengapung. Daunnya lebar dan stomata terletak di permukaan
atas. Contoh tumbuhan hidrofit adalah kangkung, eceng gondok, teratai, dan
lotus.
b)
Halofit yaitu kemampuan suatu
tumbuhan untuk hidup di lingkungan yang berkadar garam tinggi. Tumbuhan ini
tumbuh dan hidup dengan bai di pantai maupun laut. Contohnya seperti mangrove dan salicornia.
c)
Mesofit yaitu golongan tumbuhan yang
mempunyai kemampuan untuk hidup di lingkungan yang cukup air. Misal kopi dan
coklat.
d)
Xerofit yaitu tumbuhan xerofit memiliki
struktur fisik yang sesuai untuk bertahan hidup pada suhu yang ekstrim
panas dan kekurangan air. Contohnya adalah kaktus, sukulen, dan kurma. Kaktus
dapat bertahan hidup dalam kondisi kering. Bentuk adaptasinya yaitu daun
tidak berbentuk lembaran, tetapi mengalami modifikasi menjadi duri atau
sisik. Kaktus mampu menyimpan air pada batangnya. Seluruh
permukaannya dilapisi oleh lilin untuk mengurangi penguapan.
Sistem perakarannya panjang untuk mencapai tempat yang jauh yang
mengandung air.
e)
Higrofit yaitu kemampuan suatu
tumbuhan yang hidup di daerah yang lembab dan basah. Adaptasinya
yaitu mempunyai daun yang tipis dan lebar. Misal, lumut dan paku-pakuan.
f)
Tropofit yaitu golongan tumbuhan
yang hidup di lingkungan yang mengalami pergantian antara basah dan kering
dengan cara menggugurkan daun pada musim kemarau. Misal jati, randu, kapuk, dan
cemara.
7)
Tanggap terhadap rangsang
Kemampuan
menanggapi rangsangan pada makhluk hidup disebut iritabilitas. Tumbuhan tidak
mempunyai indera untuk menerima rangsangan. Meskipun tidak memiliki indera,
tumbuhan peka terhadap rangsangan berupa cahaya, air, gaya tarik bumi, dan
sentuhan. Kepekaan
terhadap rangsang menunjukkan bahwa di dalam tubuh makhluk terjadi
proses pengaturan. Seperti, gerakan bunga matahari yang selalu menghadap ke
arah datangnya sinar matahari.
DAFTAR
PUSTAKA
http://sakinoadji.blogspot.com/2012/03/document.html
diambil pada tanggal 1 oktober 2014
pukul 13: 10
http://garda-pengetahuan.blogspot.com/2013/12/ciri-ciri-pada-makhluk-hidup.html
diambil pada tanggal 1 oktober 2014 pada pukul 13:19
http://www.artikelbiologi.com/2012/02/ciri-ciri-makhluk-hidup.html diambil pada tanggal 1 oktober 2014 pukul
13:20
diambil pada tanggal 1 oktober 2014 pukul 15:28
http://kelasbiologiku.blogspot.com/2013/03/sistem-respirasi-pada-tumbuhan.html
diambil pada tanggal 1 oktober 2014 pukul 19:26
diambil pada tanggal 1 oktober 20104 pukul 19:30
http://lailuel.blogspot.com/2012/11/cara-tumbuhan-hijau-membuat-makanan.html
diambil pada tanggal 1 oktober 2014
pukul 19:31
diambil pada tanggal 2 oktober 2014 pukul 17:00
diambil pada tanggal 2 oktober 2014 pukkul 21:00
http://biologirendy.blogspot.com/2012/07/pengertian-dan-proses-fotosintesis_31.html#ixzz3F4EpeoOj diambil
pada tanggal 3 oktober 2014 pukul 15:00
http://biologimediacentre.com/pertumbuhan-dan-perkembangan-1-pertumbuhan-dan-perkembangan-pada-tumbuhan/3/
diambil pada tanggal 4 oktober 2014
pukul 09:00
http://nizardahnia.blogspot.com/2013/06/adaptasi-pada-tumbuhan.html
diambil pada tanggal 4 oktober 2014
pukul 10:00
Semoga bermanfaat.. Keep Hamaasah..!! :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar